Kamis, 11 Februari 2010

Praktikum Botani Tumbuhan Rendah

P R A K T I K U M VIII

Topik : Lumut

Tujuan : Untuk Mengamati morfologi gamet (n) dan sporofit (2n) lumut dari kelas Hepaticeae dan Musci

Hari / Tanggal : Rabu / 25 November 2009

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.


I. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

1. Mikroskop 6. Pipet tetes

2. Kaca benda 7. Gelas kimia

3. Kaca penutup 8. Baki

4. Lup 9. Tissue

5. Silet/ Cutter

2. Bahan

1. Lumut daun (Musci)

2. Lumut hati (Marchantia polymorpha)

3. Aquadest

II. CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

2. Menggambar bentuk morfologi dari lumut daun (Pogonatum Sp) dan menentukan yang mana sporofitnya dan gametofitnya.

3. Mengamatinya dibawah mikroskop dan menggambar hasil pengamatan tersebut dan memberi keterangan.

III. TEORI DASAR

Dibandingkan dengan alga, jamur dan tumbuhan tingkat tinggi maka lumut merupakan golongan yang kecil. Bryophyta adalah tumbuhan darat berklorofil yang tumbuh ditempat-tempat lembab. Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran generasi dari sporofit diploid dengan gametofit yang haploid. Meskipun sporofit secara morfologi dapat dibedakan dari gemetofit tetapi sporofit tidak pernah merupakan tumbuhan yang mandiri yang hidup bebas. Sporofit tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan gametofit yang berupa tumbuhan mandiri, menyediakan nutrisi bagi sporofit. Pada lumut, gametofitlah yang dominan.

Beberapa tumbuhan lumut masih mempunyai thallus namun tidak mempunnyai akar, batang dan daun. Bryophyta yang dapat dibedakan batang dan daunnya belum memiliki akar sejati tapi hanya memiliki rhizoid. Perkawinan Bryophyta dengan oogami dan dibentuk anteredia dan arkegonia. Alat-alat kelamin tersebut adalah multieluler dengan lapisan sel steril yang mengelilingi fertil. Perbedaan dengan alat kelamin alga yang multiseluler adalah pada alat kelamin alga tidak terdapat lapisan steril, karena semua sel menghasilkan gamet. Bryophyta ada juga yang heterothallus dan homothallus.

Selain pembiakan seksual dan aseksual terjadi juga pembiakan vegetatif dan gemetofit. Marchantia dan Lunularia membentuk tunas-tunas atau gemma yang multiseluler pada bagian dorsal gametofit. Gemma ini dibentuk dalam kupula yaitu lekukan di dalam thallus bagian dorsal. Pada keadaan yang sangat lembab kupula terisi penuh oleh air yang menyebabkan gemma dapat lepas dari thallus. Pada waktu berkecambah gemma membentuk rhizoid dan tumbuhan menjadi gametofit.

Bryophyta dibagi atas 2 kelas, yaitu :

1. Kelas Hepaticae (Lumut hati)

Hepaticae berupa lumut primitif yang hidup di tempat-tempat lembab dan berbentuk thallus. Jika terdapat bagian yang menyerupai batang dan daun maka daun-daunnya terdapat dalam dua baris yang berhadap-hadapan tau berseling. Daun ini tebalnya hanya satu sel dan tanpa urat daun tengah : selsel daun memiliki ukuran sama yang disebut isodiamertis. Sebagian besar ditemukan didaerah tropis.

Tidak mempunyai akar tetepui hanya berupa rhizoid yang masuk ke dalam substrat. Rhizoid uniseluler dan tidak bercabang. Sporofitnya berumur pendek. Pada kapsul sporongium ada atau tidak ada benang-benang elater yang berfungsi mengeluarkan spora-spora.

Anggota kelas Hepaticae yang sering dijumpai adalah Riccia, Marchantia, Anthoceros, Megaceros yang semuanya tidak berdaun. Adapun yang jenis berdaun adalah Jungermania. Leucolejeuna dan Scapania.

2. Kelas Musci (Lumut daun)

Lumut yang termasuk musci adalah tanaman darat yang tumbuh ditempat-tempat lembab dan memiliki thallus simetri radial. Gametofit merupakan tumbuhan yang tegak yang terdiri atas batang dan daun yang tebalnya satu lapis sel dan umumnya memiliki urat daun tengah.






I. ANALISIS DATA

v Lumut Daun (Pogonatum Sp)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisio : Bryophyta

Classis : Musci

Ordo : Bryales

Familia : Bryaceae

Genus : Pogonatum

Spesies : Pogonatum Sp

Sumber : ( Gembong, 1989 )

Lumut daun berdasarkan kepada habitusnya bentuk thallusnya adalah seperti tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun yang tersusun spiral. Lumut daun mempunyai batang dan daun yang mengandung klorofil. Baik batang maupun daun belum mempunyai jaringan pengangkut yaitu dalam hal ini berarti tidak mempunyai pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Pada bagian dasar batang semu terdapat rhizoid yang berupa benang halus dan berfungsi sebagai akar. Rhizoid terdiri atas satu deret sel yang memanjang dengan sekat yang tidak sempurna. Seperti halnya fungsi dari akar, rhizoid juga berfungsi untuk melekatkan tumbuhan lumut daun pada tempat tumbuhnya, serta menyerap air dan zat hara.

Pada bagian pucuk terdapat alat perkembanganbiakan seksual yaitu berupa anteridium dan arkhegonium. Anteridium adalah merupakan organ jantan berbentuk tongkat yang tidak memiliki lapisan pelindung. Anteridium dapat menghasilkan sejumlah gamet jantan berflagela (sel sperma), dimana pada saat akan mengadakan pembuahan gamet jantan tersebut akan dilepaskan dari anteridium. Sedangkan arhegonium adalah merupakan organ betina yang berbentuk botol yang memiliki sel-sel pelindung yang melindungi sel telur yang terbentuk di dalamnya. Akhegonium menghasilkan satu gamet betina yang berukuran besar (sel telur) yang pada saat pembuahan sel telur tersebut tetap melekat pada arkhegonium.

Pada lumut daun ini gametofit keluar dari masa yang terdiri dari benang-benag hijau menyerupai ganggang, biasanya tegak dengan struktur seperti daun yang tersusun secara simetri radial mengelilingi tangkai, tumbuhnya melekat pada tumbuhan di permukaan tanah yang lembab.

Perkembangbiakan pada lumut daun dapat terjadi secara generatif dan vegetatif. Perkembangan secara generatif berlangsung dengan pembuahan sel telur oleh sel jantan dengan medium air oleh karena gerak pada tumbuhan yang berupa gerak kemetaksis. Pembuahan ini akan menghasilkan zigot yang akan membelah beberapa kali sehingga terbentuk embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporangium atau tumbuhan spora.

Perkembangbiakan secara vegetatif berlangsung dengan pembebasan spora dari kapsula yang akan menghasilkan empat spora (tetraspora). Pada perkembangbiakan secara vegetatif ini sangat berperan adalah angina, karena dengan bantuan angin, spora dapat keluar dari gigi-gigi peristom dan jatuh ditempat yang sesuai.

Bagian –bagian sporofit adalah seta (tangkai sporofit) , kapsul (sporangium), kaliptra / tudung (berasal dari arkegonium yang robek akibat pertumbuhan memanjang sporofit), annulus (terdapat dibagian atas kapsul), operkulum (penutup, terdapat dipuncak kapsul).

v Lumut Hati (Marchantia polymorpha)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisio : Bryophyta

Classis : Hepaticeae

Ordo : Marchantiales

Familia : Marchantiaceae

Genus : Marchantia

Spesies : Marchantia polymorpha

Sumber : ( Gembong, 1989 )

Marchantia polymorpha adalah tumbuhan yang tersebar luas pada ngarai yang lembab dan ternaung. Beberapa hasil pengamatan menyatakan bahwa tumbuhan ini sering tumbuh di daerah-daerah rusak akibat terbakar, terutama di daerah lembab. Lumut hati berbentuk lembaran daun dan tumbuh menempel di atas permukaan tanah. Permukaan atas tubuhnya berwarna hijau dan mengkilap, sedangkan permukaan bawah penuh dengan rhizoid yang berfungsi untuk menempel dan mengisap zat-zat makanan. Tumbuhan ini tidak mempunyai daun dan batang. Jadi, tubuhnya berbentuk thallus.

Permukaan thallusnya terdiri dari lempengan yang berbentuk intan, yang menunjukkan posisi ruang-ruang udara internal. Suatu irisan melalui thallus menunjukkan ruang udara di bagian atas yang dilindungi epidermis. Setiap ruang berhubungan dengan udara luar melalui pori yang menyerupai cerobong analog dengan stroma. Dari dasar ruang udara ini muncul rantai-rantai sel yang berisikan banyak sekali kloroplas. Bagian pangkal thallusnya terdiri dari sel-sel memadat yang biasanya mengandung butir-butir pati.

Bagian penampang melintnag tubuh sebagai berikut :

a. Bagian paling atas adalah sel-sel epedermis yang dilindungi oleh kutikula. Di bawah epidermis terdapat sel-sel yang mengandung klorofil. Susunan selnya tidak rapat sehingga tampak adanya rongga antar.

b. Bagian paling bawah adalah epidermis bawah. Sebagian dinding selnya menonjol membentuk benang yang di sebut rhizoid.

Perkembangbiakannya dapat secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma atau kuncup. Gemma ini tumbuh pada struktur yang seperti yang disebut cupule atau kupula pada thallus bagian atas. Kupula berbentuk mangkuk dan gemmanya sangat kecil berbentuk lensa yang menempel pada tangkai pendek di dasar kupula. Gemma dapat terlepas bebas oleh air hujan dan bilamana gemma melekat pada bagian pipih di tanah, maka dari bagian bawahnya keluar rhizoid, lalu thallus yang baru akan berkembang.

Reproduksi generatif terjadi dengan membentuk gamet. Dari thallus yang berbentuk lembaran daun, organ anteridium dan arkegonium mencuat ke atas. Bentuk arkegonium seperti payung yang memiliki lekuk-lekuk pada tepinya, sedangkan anteridium seperti payung yang tepinya rata.

Anteridium merupakan organ kelamin jantan yang menghasilkan sperma dan arkegonium merupakan organ kelamin betina yang menghasilkan ovum. Sperma yang masuk berenang dalam air untuk mencapai ovum sehingga terjadi fertilisasi, dan menghasilkan zigot, akan tumbuh untuk menjadi thallus baru. Anteridium mempunyai tangkai yang disebut anteridiofor dan tangkai arkegonium disebut arkegoniofor.

II. KESIMPULAN

1. Bryophyta adalah jenis tumbuhan rendah yang dapat beradaptasi dengan lingkungan darat.

2. Gametofit lumut hidup bebas dan bersifat haploid (n) sedangkan sporofitnya tergantung pada gametofit dan bersifat (2n). Bryophyta adalah jenis tumbuhan rendah yang dapat beradaptasi dengan lingkungan darat.

3. Lumut hati mempunyai gametofit yang pipih, tidak mempunyai batang, sering suatu masa sederhana yang terdiri dari jaringan hijau bercabang, kadang–kadang dengan struktur menyerupai daun, tumbuhnya pada permukaan yang lembab dengan ratusan rhizoid yang panjang dan halus

4. Lumut hati mempunyai anteridium dan arkegonium yang terpisah pada dua individu (berumah dua).

5. Marchantia polymorpha mempunyai thallus yang tersembunyi, terletak pada bagian permukaan bawah reseptakel betina.

6. Lumut daun mempunyai thallus yang berbentuk seperti tumbuhan kecil dan terdiri dari tangkai yang berdiri tegak dengan alat-alat seperti benang yang keluar dari pangkalnya. Tidak terdapat jaringan pengangkut dan alat-alatnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya.yang mempuyai simetri bilateral.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Adrak, Adrian Rifarin dan Sri Amintarti. 2007. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Rendah. FKIP UNLAM Banjarmasin.

Birsyam, Inge. 1992. Botani Tumbuhan Rendah. FMIPA ITB : Bandung

Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi Tumbuhan Obat obatan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Yudianto,Suroso Adi. 1992. Pengantar Cryptogamae.TARSITO.Bandung

Sumber dari internet :

http;//www.images_google.co.id

http;//www.images_google.co.id

http://phobos.ramapo.edu/%7Espetro/Slides/_march_arch100x.jpg

http://www.emlab.com/m/media/Pogonatum cirrhatum.jpg


Tidak ada komentar:

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman